Akun Google Play Lawas Laku Keras? Ini Alasan Harganya Selangit!

Akun Google Play Lawas

Pernahkah kamu berpikir mengapa ada akun digital yang harganya bisa sampai ribuan dolar? Ini bukan cerita fiksi, lho! Di dunia pengembangan aplikasi Android, hal ini benar-benar terjadi.

Saya sendiri awalnya bingung. Ternyata, akun Google Play Console yang sudah lawas, terutama yang dibuat sebelum tahun 2021, itu jadi incaran banyak orang. Harganya? Wah, bisa dibilang selangit! Ini jadi semacam 'barang langka' di kalangan developer.

Bayangin aja, kalau bikin akun baru Google Play Console itu cuma perlu bayar sekitar $25 sekali seumur hidup. Tapi ada aja yang rela merogoh kocek dalam-dalam, sampai $1.500 untuk beli akun lama, atau bahkan sewa mingguan sampai $50! Ini kan luar biasa bedanya, ya?

 

Akun Google Play Lawas

So, mari kita bedah alasan lengkapnya

1. Faktor Kepercayaan dan Reputasi

Kepercayaan dari pihak Google sendiri. Begini, Google itu punya kebijakan Google Play yang ketat banget, terutama buat akun-akun yang masih 'baru lahir'.

Mereka super hati-hati demi keamanan aplikasi dan penggunanya. Bayangkan saja, akun-akun baru itu diawasi lebih teliti, kayak bayi yang baru belajar jalan gitu.

Akibatnya, developer yang pakai akun baru sering 'ketahan'. Proses peninjauan aplikasi mereka bisa jadi lebih lama, atau bahkan, langsung ditolak oleh Google. Ini tentu bikin frustrasi dan menghambat pekerjaan kan?

Nah, beda banget sama akun lama. Akun-akun ini kan sudah punya 'rekam jejak' yang baik di mata Google. Mereka sudah melewati berbagai proses, sudah terbukti 'patuh' dan tidak neko-neko dalam hal keamanan aplikasi dan mengikuti kebijakan Google Play.

Makanya, punya akun Google Play yang lawas itu ibarat punya 'paspor' yang sudah terpercaya. Ini yang bikin harganya jadi tinggi saat ada jual beli akun seperti ini, karena 'jalan' developer jadi lebih mulus dan proses publikasi aplikasi jadi lebih cepat dan mudah. Jadi, sekarang kamu tahu kan, kenapa harganya bisa bikin geleng-geleng kepala?

2. Menghindari Sanksi dan Aturan

Buat sebagian developer, terutama yang mungkin pernah punya pengalaman pahit, membeli akun lama itu dianggap sebagai 'jalan pintas'. Mereka ini bisa jadi pernah punya akun yang kena sanksi, entah ditangguhkan sementara atau bahkan diblokir permanen sama Google. Nah, ini biasanya gara-gara melanggar aturan main yang udah ditetapkan.

Masalahnya, Google ini ketat banget soal pelanggaran. Katanya nih, satu kali kamu bikin ulah serius, semua akun yang masih 'nyambung' sama identitas kamu bisa ikut kena blokir juga. Bayangin aja, kalau sudah begini, bikin akun baru pakai data diri yang sama itu nyaris nggak mungkin! Makanya, beli akun lama yang dianggap 'bersih' dari catatan buruk jadi kayak satu-satunya cara buat mereka biar bisa jualan aplikasi lagi di Play Store.

Selain soal menghindari sanksi dan 'bersih-bersih' nama dari jejak pelanggaran, praktik jual beli akun ini juga dipakai buat 'ngakalin' batasan regional atau kebijakan spesifik lainnya. Kadang, ada aplikasi yang cuma boleh rilis di wilayah tertentu, atau ada aturan khusus yang bikin developer susah nembus pasar. Nah, dengan akun lawas yang mungkin didaftarkan di lokasi atau punya riwayat berbeda, mereka berharap bisa terhindar dari hambatan itu. Jadi, ini bukan cuma soal keamanan aplikasi dari sisi teknis, tapi juga 'keamanan' dari sisi kepatuhan aturan yang kadang bikin pusing.

3. Aktivitas Ilegal

Pengamatan ini sejalan dengan fakta di lapangan. Katanya, banyak aplikasi yang diterbitkan lewat akun-akun sewaan atau yang diperjualbelikan ini cuma game arcade sederhana, bahkan tanpa iklan atau cara monetisasi yang jelas. Ini bikin saya bertanya-tanya, kok bisa begitu? Ternyata, tujuannya bukan mencari untung langsung dari aplikasinya. Ada tujuan tersembunyi yang jauh lebih berbahaya, terkait dengan isu keamanan aplikasi dan niat jahat lainnya. Benar-benar bikin khawatir ya. 

Risiko Jual Beli Akun Google Play Console

Risiko yang Mengintai Penjual dan Pembeli

Meskipun kelihatan menggiurkan, transaksi jual beli akun Google Play Console ini sangat, sangat berisiko lho. Praktik ini secara eksplisit melanggar Perjanjian Distribusi Developer Google Play.

  • Bagi Penjual:
    Nah, buat kamu yang mikir mau jadi penjual, pikir lagi deh. Kamu itu menyerahkan akses akun yang terikat erat sama identitas pribadi kamu lho! Bayangin kalau pembelinya pakai akun itu buat hal-hal aneh atau ilegal, bisa-bisa kamu ikut kena masalah hukum. Google juga tidak segan-segan lho, kalau ketahuan akun itu diperjualbelikan atau ada pelanggaran, langsung dinonaktifkan permanen. Rugi besar kan?
  • Bagi Pembeli:
    Terus, gimana kalau kamu yang jadi pembeli? Aduh, ini lebih ngeri lagi menurut saya. Kamu keluarin uang banyak banget buat beli sesuatu yang wujudnya cuma digital dan bisa lenyap kapan saja. Iya, kapan saja! Kalau Google mencium gelagat tidak beres, misalnya terdeteksi ada transaksi jual beli akun, akun itu langsung diblokir seketika. Semua uang yang sudah kamu keluarkan, semua investasi kamu di akun itu, langsung hangus tidak bersisa. Sakit hati banget pasti!

Jadi, pikir matang-matang ya sebelum terlibat dalam jual beli akun Google Play Console ini. Risikonya tidak sepadan dengan keuntungannya.

Akhir Kata

Ternyata, di balik harga yang bikin kaget itu, ada godaan besar buat para pengembang. Mereka sepertinya ingin sekali bisa langsung nyemplung ke jutaan pengguna Android tanpa harus susah payah dari awal. Ya, semacam cari cara cepat gitu, biar aplikasi mereka langsung dilihat banyak orang. Ini yang membuat jual beli akun jadi marak.

Tapi, coba deh pikirkan. Jalan pintas seperti ini, meskipun terlihat menggiurkan, sebenarnya menyimpan banyak sekali ranjau. Bukan cuma soal uang, tapi ada risiko besar di baliknya. Ini jelas-jelas melanggar kebijakan Google Play yang sudah dibuat sedemikian rupa.

Saya pribadi merasa, aturan-aturan itu dibuat bukan tanpa alasan. Google pasti punya tujuan yang baik, yaitu menjaga keamanan aplikasi dan seluruh ekosistemnya tetap sehat buat kita semua, pengguna maupun pengembang. Kalau aturan dilanggar demi jalan pintas, dampaknya bisa kemana-mana, lho. Jadi, harga mahal untuk akun Google Play Console lawas itu mungkin menarik, tapi risikonya, menurut saya, jauh lebih mengerikan.

Resource:
https://id.quora.com/Mengapa-Google-Play-lama-mempublikasikan-aplikasi-yang-telah-di-upload
https://support.google.com/googleplay/android-developer/answer/14177239?hl=id
https://www.kompasiana.com/rullyn0693/67440bd634777c0c751c3d74/akun-google-developer-dan-canva-creator-dibeli-mahal-buat-apa-sih?page=2&page_images=2
https://www.reddit.com/r/androiddev/comments/1cf2vcv/why_people_are_looking_to_buy_existing_google/ 


akun Google Play Console, jual beli akun, kebijakan Google Play, keamanan aplikasi Akun Google Play Lawas Laku Keras? Ini Alasan Harganya Selangit!