ChatGPT Model terbaru bisa kendalikan PC & kerjakan tugasmu!
OpenAI luncurkan ChatGPT super pintar yang bisa kendalikan seluruh komputer dan otomatis kerjakan berbagai tugas seperti asisten pribadi.

Hendy Black
---

Halo, teman-teman! Siapa yang masih mikir ChatGPT cuma bisa jawab chat doang? OpenAI baru saja nge-drop fitur anyar yang bikin heboh jagat teknologi: ChatGPT Agent alias AI asisten super canggih yang siap otomasi komputer kamu 100%. Jadi, nggak cuma sekadar ngetik-ngetik, tapi dia bisa nyalain laptop virtualnya sendiri, terus ngeklik, nge-scroll, bahkan checkout barang di e-commerce!
Dalam sesi demo yang dirilis Kamis kemarin, Yash Kumar (product lead) dan Isa Fulford (research lead) nunjukin bagaimana ChatGPT Agent mampu:
- Cek kalender Google kamu, terus bikin rangkuman meeting sama klien lengkap dengan agenda.
- Browsing resep sarapan keluarga, otomatis masukin bahan ke keranjang toko daring, sampai bayar pakai kartu debit (tentu dengan izin kamu).
- Analisis data kompetitor, lalu langsung generate slide deck PowerPoint yang siap dipresentasikan.
Semua itu berkat model baru khusus yang dikembangkan OpenAI. Jadi, otomasi komputer bukan lagi mimpi; sekarang tinggal bilang, “ChatGPT, tolong urus hari ini,” dan tugas kelar sementara kamu bisa ngopi santai.
Apa yang Menjadikan AI Asisten Ini Cerdas Super?
Bayangkan kamu lagi nonton serial favorit di Netflix, tiba-tiba OpenAI ngirim notifikasi: “Slide presentasi besok sudah jadi, bahan sarapan udah dipesan, dan meeting agenda udah dirangkum.” Wait, what? Semua itu bisa terjadi karena ChatGPT Agent punya “otak” baru yang dilatih dengan teknik reinforcement learning—cara yang sama dipakai semua model reasoning canggih milik OpenAI. Bedanya, kali ini latihannya nggak sekadar baca-baca teks, tapi langsung ‘nyemplung’ ke dunia nyata: dia mainin browser teks, klik-klik di browser visual, lalu nyelonong ke terminal buat impor data kamu sendiri. Pokoknya, satu layar penuh aksi!
Gabungan Operator + Deep Research = Otomasi Komputer Level Dewa
Jadi, ChatGPT Agent itu ibarat mash-up dari dua superhero OpenAI: Operator dan Deep Research. Operator punya keahlian ‘bermain’ antarmuka—bisa pencet tombol, scroll page, isi form macam kamu lagi pakai mouse—sedangkan Deep Research jago bikin riset mendalam, nyisir PDF, jurnal, hingga laporan keuangan. Nah, AI asisten baru ini memadukan keduanya jadi satu paket komplit. Contoh praktisnya: kamu bilang, “Cari info startup fintech paling hits se-Asia Tenggara, terus buat pitch deck 10 slide.” Langsung deh, dia nyalain virtual computer, browsing, analisis data, terus hasilnya di-export ke PowerPoint. Kamu tinggal terima beres!
Tim Baru OpenAI: Satu Visi, Semua Demi AI Asisten Super
Kalau biasanya kerja tim itu kecil-kecilan, kali ini OpenAI benar-benar all-out. Mereka nyatupin squad di balik ChatGPT Operator dan ChatGPT Deep Research jadi satu dream team baru. Jumlahnya? Seadanya 20-an, kalau lagi full capacity bisa 35 orang yang terdiri dari product maupun research. Singkatnya, orang-orang ini dijejerin untuk bikin otomasi komputer yang bisa bikin kita malah mikir, “Lho, ini kerjaan gue atau kerjaan dia?”
Demo Seru
Di sesi demo yang dirilis, ChatGPT Agent langsung ngegas. Kasus pertama: si Kak Yash minta bantuan buat planning date night. Langsung deh AI asisten ini nyambung ke Google Calendar, nyari slot kosong malam minggu. Terus, tanpa diminta, dia loncat ke OpenTable, nyaring restoran romantis yang masih buka. Eh, si Isa nyelip, “Tambahin pilihan rooftop bar juga, ya!” Dalam hitungan detik, daftar restoran langsung ke-refresh.
Kasus kedua: bikin laporan riset perbandingan Labubu dan Beanie Babies—ya, mainan plastik yang lagi rame di TikTok lawan bonekinya anak 90-an. ChatGPT Agent otomatis browsing, kumpulin data harga, tren penjualan, bahkan sentimen sosmed. Hasilnya? PDF rapor lengkap plus grafik yang siap di-share ke grup WhatsApp kolektor. Pokoknya, otomasi komputer dari OpenAI ini bener-bener bikin tugas sehari-hari jadi auto-pilot!
Dari Belanja Online sampai Parkiran Kantor
Kalau kamu kaya saya—baca: pelupa nomor satu—maka ChatGPT Agent ini bakal jadi penyelamat. Isa Fulford cerita, dia suka banget pakai AI asisten ini buat belanja online karena kombinasi teknologi Deep Research + Operator hasilnya lebih thorough ketimbang cuma pakai Operator doang. Browsing, bandingin harga, baca review, sampai masukin keranjang—semua jadi satu alur.
Yash Kumar? Dia malah sampe otomatisasi hal receh: tiap Kamis malam, ChatGPT Agent dikasih tugas buat request parkir kantor OpenAI untuk hari Senin. Jadi nggak ada lagi drama dateng pagi-pagi eh kebagusan no parking spot!
Karena AI asisten ini punya akses ke “seluruh komputer”—bukan cuma browser—OpenAI memang upgrade toolkit-nya jauh lebih kaya. Dia bisa buka Excel, edit file, bahkan jalankan command di terminal. Intinya, otomasi komputer level dewa!
Lama? Iya. Worth it? Banget.
Oke, di demo sempat keliatan kalau ChatGPT itu agak lambat—nggak sekilat ketik manusia. Tapi Kumar bilang, timnya lagi fokus “optimalkan tugas berat”, bukan ngebut doang. Lagian, siapa sih yang duduk manis nontonin loading bar?
Fulford nambah, “Walaupun butuh 15–30 menit, itu masih lebih cepet daripada kamu mikir, nyari, ketik, bolak-balik tab.” Triknya: tinggal kick-off di latar belakang, terus kamu lanjut nonton Netflix. Balik lagi, kerjaan udah kelar.
Oh ya, satu hal penting: sebelum AI asisten ini ngelakuin sesuatu yang “irreversible”—misalnya kirim email atau booking restoran—dia bakal muncul pop-up tanya izin dulu. Jadi tenang, nggak bakal tiba-tiba kamu kebagusan reservasi mewah tanggal 14 Februari untuk dua orang… padahal kamu masih single!
OpenAI Pasang Pengaman Super-Ketat untuk ChatGPT
Karena kemampuan ChatGPT Agent yang makin wah, OpenAI langsung nyalakan safeguards khusus untuk risiko “high biological and chemical capabilities”. Jadi, meski AI asisten ini belum terbukti bisa bikin senjata bio atau kimia, mereka tetap hati-hati. Mirip langkah Anthropic bulan Mei lalu saat luncurkan Claude Opus 4—mending antisipasi daripada nyesel, right?
Nah, buat yang penasaran “Bisa nggak ya suruh ChatGPT beli saham atau top-up e-wallet?”—tenang dulu. OpenAI sementara blokir aksi finansial, alias “for now”. Plus, mereka pasang fitur Watch Mode: kalau kamu ke halaman finansial, tab-nya harus tetap terbuka. Sesaat kamu pindah tab, AI asisten langsung auto-stop. Jadi nggak ada cerita otomasi komputer tiba-tiba beli crypto di harga salah!
H1: Mulai Hari Ini untuk Pro, Plus, Team; Enterprise & Education Ikut Musim Panas
Kabar baik buat pelanggan setia: ChatGPT Agent mulai digulirkan hari ini ke Pro, Plus, dan Team. Caranya gampang: buka menu tools, pilih “agent mode” atau ketik “/agent” di kolom chat. Untuk ChatGPT Enterprise dan Education, tunggu akhir musim panas. Sayangnya, wilayah European Economic Area & Swiss masih “coming soon” tanpa tanggal pasti. Jadi, sabar ya teman-teman Eropa!
Mimpi AI Asisten yang Perlahan Jadi Kenyataan
Sudah bertahun-tahun lamanya istilah “AI asisten” jadi bahan obrolan hangat di industri teknologi. Bayangan idealnya? Persis kayak J.A.R.V.I.S. punya Iron Man—bisa baca kalender, cari waktu paling pas untuk rapat, beli kado ulang tahun buat sahabat sesuai selera, sampai ngestel lampu rumah, semua tanpa sentuh kursor. Sayangnya, saat ini ChatGPT dan kawan-kawan OpenAI baru sampai di level “teman belajar koding” atau “peneliti otomatis” yang nge-compile laporan riset. Tetapi, setiap update kecil di otomasi komputer itu satu langkah lebih dekat menuju J.A.R.V.I.S. versi nyata—dan kita semua bisa jadi Tony Stark berikutnya!
Tahun 2023 adalah titik balik. Tiba-tiba istilah “AI agent” nongol di slide investor, percakapan kafe Senoparty, sampai rapat dewan direksi. Tapi ledakan sebenarnya terjadi Februari 2024 ketika Klarna—perusahaan fintech asal Swedia—bilang bahwa AI asisten buatannya menangani dua per tiga chat layanan pelanggan dalam sebulan saja. Angka bombastisnya? Setara 700 karyawan full-time!
Bayangkan: 700 orang digantikan satu otomasi komputer yang nggak perlu cuti, nggak minta THR, dan 24/7 standby. Gila, kan?
Sejak berita itu menyebar, giliran para raksasa seperti Amazon, Meta, dan Google mulai berlomba “nge-drop” kata “AI agent” di tiap earnings call. Google bahkan baru-baru ini head-hunting CEO Windsurf, co-founder-nya, plus tim R&D-nya demi mempercepat proyek AI agent mereka. Intinya, lomba buru-buru merekrut talenta terbaik untuk bikin ChatGPT dan kawan-kawan OpenAI makin nggak ada tandingan. Jadi, jangan kaget kalau dalam waktu dekat semua layanan favorit kita bakal punya AI asisten pribadi yang lebih rajin dari asisten kantor paling on-time sekalipun!
Perang Agen AI: Google, Anthropic, Sampai Perplexity Ikutan Ramai
Lomba besar AI asisten memang lagi panas. Oktober kemarin, Anthropic—yang di-back up Amazon—meluncurkan “Computer Use” buat Claude, klaimnya bisa megang mouse dan keyboard persis manusia. Belum cukup, trio raksasa OpenAI, Google, dan Perplexity juga punya fitur bernama sama: Deep Research. Singkatnya, semua pengen punya agen yang bisa nulis laporan tebal, riset mendalam, sampai belanja online tanpa kita usap layar. Jadi, siap-siap deh, era “tugas kelar sambil tidur” makin nyata!
ChatGPT, AI asisten, otomasi komputer, OpenAI
Post a Comment
Post a Comment